Sunday, 6 August 2017

Suatu Hari di Warung Kopi


Seorang pria setengah baya memasuki warung kopi dan memesan mi instan.
Telurnya 2 ya bang.
Kemeja yang ia gunakan, mobil yang diparkir sama sekali bukanlah tampang da gaya orang yang cocok untuk sekedar mengunjungi warung kopi pinggir jalan dan memesan mie rebus. Akan lebih cocok kalau dia mengunjungi sebuah café yang tentunya ada di mall atau tempat yang jauh lebih berkelas.
“Ayah, ayah di sini. Mama ada ayah di dalam”
Seorang anak kecil yang mungkin berumur 6 tahunan muncul dari pintu dengan wajah yang sangat sumringah. Sementara di belakangnya menyusul seorang wanita berbadan padat berisi mengenakan celana pendek seksi dan kaos yang rada longer. Wanita yang masih cukup muda, sekitar 25 tahunan.
“Lha, kamu ke sini? Kan aku udah mau pulang.”
“Ini tadi si kecil yang ngajakin ke sini. Katanya mau makan bubur. Aku mana tahu kalua kamu masih di sini. Aku malah diomelin.” Si wanita memasang wajah yang terlihat jelas di manja-manjain dan pura-pura ngambek.”
“Yaudah, yaudah sini. Gitu aja ngambek. Duduk sini.” Si wanita duduk dengan muka masih pura-pura marah.
“Sini nak, kamu mau makan apa? Bubur?” si anak mengangguk dengan senang.
Iya bubur. Kerupuknya banyak”
“Bang, bubur satu ya.” Kamu mau makan apa?  Si wanita hanya diam tak menjawab. “Udahan dong ngambeknya, Eh itu si mama besok jadi ke rumah sakit? Aku ga bisa nganter. Tar uangnya aku transfer aja ya”
“Ayah, ayah. Mama jago lho.”
“Jago kenapa?”
“Iya, tadi kan mama ngajak aku ke si buru-buru. Katanya di sana pasti ada ayah. Ayo buruan sebelum ayah pulang. Hebat mama tahu kalua ayah di sini.” Si Kecil terlihat bahagia sambal memakan kerupuk sementara si wanita tertawa manja dan langsung memeluk si pria dari samping.
“Bagaimana ini, katanya tadi ngajakin si kecil e sini dang a tau kalua aku di sini. Kamu bohong ya?”
Gitu aja marah, iya lagian kamu cepet banget  pulangnya. Baru juga jam 8” sambal memeluk tangan kiri si pria.
“Besok ikut yah”
“Ga bias. Ini aja aku barusan ditanyain ama adek aku nih. Dia lagi di rumah ternyata. Nih, baca nih wa nya.” Sambil menunjukkan Hp
“Yah, ayah, temen aku ada yang ke sekolah naik mobil. Aku boleh naik mobil ayah ga?
“Iya, nanti naik mobil sama ayah, tapi sekolahnya harus pintar nanti ya.”
“Iya malam ini kan kamu pulang, tapi besok kan bisa datang sebentar. Lkagian kamu udah lama ga nginep di sini.”
“Minggu kemaren aku nginap kan?”
“Ayah, ayah, teman aku kemarin bawa KFC ke sekolah. Ayah pernah bawa KFC ga?
“ Iya nanti kita bawah KFC, si anak kembali makan bubur sambil sibuk memain-mainkan tissue.
“Besok kan di rumah itu ada arisan. Dia maunya aku ada di rumah karena ibu-ibu lain pada bawa suaminya. Nantilah aku rabu nginap.”
Si wanita menatap si pria dengan penuh harap sementara si pria terus mencari cara untuk menghindar .
“Ayah, ayah, di rumah ayah ada AC ga? Temanku katanya punya AC di rumah.
Sementara si abang warung kopi mengaduk kopi untuk dirinya sendiri dan menyetel dangdut. Langit belum begitu malam kala itu dan bubur si anak belum habis dan mereka bertiga keluar dari warung.






No comments:

Alogo

  A L O G O Karya Sumihar Deny Tampubolon                   BABAK I   SEBUAH KERAJAAN, TERLIHAT RAJA YANG SEDAN...