Ternyata hari ini saya datang terlalu cepat, dikursi depan BAAK hanya ada ka Risty dan ka Kucing yang sedang asik mengobrol sambil mendengarkan lagu-lagu bengsas.
Satu
menit berlalu, 5 menit berlalu, 15 menit berlalu kelihatannya tidak ada
tanda-tanda latihan hari ini. Karena handphone saya off dari beberapa hari yang
lalu alhasil saya benar-benar ketinggalan berita, sebelumnya saya di sms oleh
ka Oji selaku korlat untuk datang pukul 1 siang untuk membuat property, hanya
berita itu yang saya tahu. Tidak lama ka Dinda datang lalu menyusul Egi dan
Despian, dua sejoli yang sedang kelaparan, mereka langsung pergi membeli
gorengan dan memesan ketoprak, lalu tiba-tiba Kodok, Balong dan Putri Mia
datang dengan membawa property pedang yang sudah jadi, dan Balong berkata “hari
ini kita buat property dulu baru latihan, lo ngga bawa golok dll?”. Apa yang
bisa saya perbuat hari ini? Saya tidak membawa peralatan apa-apa, tapi bukan
talitha namanya kalau betah nganggur, akhirnya saya mencoba mencari kesibukkan
yang berguna, yaitu menggergaji bambu, percobaan Mega gagal, lalu Putri Mia
juga tidak sanggup, dan Balong mengakui berat sekali, akhirnya dengan kekuatan
super yang diberikan oleh Captain America saya bisa menggergaji bambu itu menjadi
patahan-patahan. Yeay!
Setelah
itu ka shelma mengajak kita untuk mencari triplek untuk dibuat menjadi tameng,
tim langsung dibagi menjadi tiga, saya dan Balong, lalu Fitri dan Kodok dan Ka
shelma sendiri hehehe kita mencari di setiap sudut UNJ, saya pikir kita akan
mendapatkan triplek sedikit alhamdulillah karena abang-abang tukang bangunan
yang baik sekali hatinya, mereka memberikan banyak triplek yang cukup bagus
kualitasnya. Terimakasih bang.
Latihan
dimulai pukul lima sore, sebelumnya Ka Deny dan Ka Ste sudah memberitahukan
tentang perubahan konsep, dikarenakan badan dan gerakan prajurit yang masih
fals, kami melihat beberapa video tari-tarian prajurit dari beberapa suku.
Konsepnya di pentas ini kita akan menjadi suku ‘Barbar’, jadi untuk konsep kostumpun
referensinya kostum yang berbau etnik. Dan ini lebih keren.
Dimulai
dari adegan awal, ada seorang petani yang sedang mencakul yang diperankan oleh
Despian, jauh dibelakangnya istri dan anak dari petani itu sedang menikmati
indahnya alam yang diperankan oleh Ka Nori dan Putri Mia, lalu anak itu memberi
bekal untuk ayahnya dengan gaya lari yang lucu sekali, apalagi kalau Putri Mia
yang lari, jadi tambah imut aja deh Mi hahaha, tiba-tiba pasukan Hariara
datang, dua prajurit dan Bagas memasuki panggung lebih dahulu untuk membunuh si
petani, setelah petani itu tewas keluarlah pasukan Hariara dan memutari Istri
dan anak petani, setelah itu apa yang terjadi? Tetap ikuti latihan Alogo,
setiap hari senin, selasa dan kamis pukul 5 sore ;)
Salam semangat!
-talithashb-
No comments:
Post a Comment