Friday 18 April 2014

Catatan Pemain Senin, 31 Maret 2014


Ternyata hari ini saya datang terlalu cepat, dikursi depan BAAK hanya ada ka Risty dan ka Kucing yang sedang asik mengobrol sambil mendengarkan lagu-lagu bengsas.
 
Satu menit berlalu, 5 menit berlalu, 15 menit berlalu kelihatannya tidak ada tanda-tanda latihan hari ini. Karena handphone saya off dari beberapa hari yang lalu alhasil saya benar-benar ketinggalan berita, sebelumnya saya di sms oleh ka Oji selaku korlat untuk datang pukul 1 siang untuk membuat property, hanya berita itu yang saya tahu. Tidak lama ka Dinda datang lalu menyusul Egi dan Despian, dua sejoli yang sedang kelaparan, mereka langsung pergi membeli gorengan dan memesan ketoprak, lalu tiba-tiba Kodok, Balong dan Putri Mia datang dengan membawa property pedang yang sudah jadi, dan Balong berkata “hari ini kita buat property dulu baru latihan, lo ngga bawa golok dll?”. Apa yang bisa saya perbuat hari ini? Saya tidak membawa peralatan apa-apa, tapi bukan talitha namanya kalau betah nganggur, akhirnya saya mencoba mencari kesibukkan yang berguna, yaitu menggergaji bambu, percobaan Mega gagal, lalu Putri Mia juga tidak sanggup, dan Balong mengakui berat sekali, akhirnya dengan kekuatan super yang diberikan oleh Captain America saya bisa menggergaji bambu itu menjadi patahan-patahan. Yeay!
Setelah itu ka shelma mengajak kita untuk mencari triplek untuk dibuat menjadi tameng, tim langsung dibagi menjadi tiga, saya dan Balong, lalu Fitri dan Kodok dan Ka shelma sendiri hehehe kita mencari di setiap sudut UNJ, saya pikir kita akan mendapatkan triplek sedikit alhamdulillah karena abang-abang tukang bangunan yang baik sekali hatinya, mereka memberikan banyak triplek yang cukup bagus kualitasnya. Terimakasih bang.
Latihan dimulai pukul lima sore, sebelumnya Ka Deny dan Ka Ste sudah memberitahukan tentang perubahan konsep, dikarenakan badan dan gerakan prajurit yang masih fals, kami melihat beberapa video tari-tarian prajurit dari beberapa suku. Konsepnya di pentas ini kita akan menjadi suku ‘Barbar’, jadi untuk konsep kostumpun referensinya kostum yang berbau etnik. Dan ini lebih keren.
Dimulai dari adegan awal, ada seorang petani yang sedang mencakul yang diperankan oleh Despian, jauh dibelakangnya istri dan anak dari petani itu sedang menikmati indahnya alam yang diperankan oleh Ka Nori dan Putri Mia, lalu anak itu memberi bekal untuk ayahnya dengan gaya lari yang lucu sekali, apalagi kalau Putri Mia yang lari, jadi tambah imut aja deh Mi hahaha, tiba-tiba pasukan Hariara datang, dua prajurit dan Bagas memasuki panggung lebih dahulu untuk membunuh si petani, setelah petani itu tewas keluarlah pasukan Hariara dan memutari Istri dan anak petani, setelah itu apa yang terjadi? Tetap ikuti latihan Alogo, setiap hari senin, selasa dan kamis pukul 5 sore ;) 

Salam semangat!
-talithashb-

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...