Dimalam saat lampu jalan padam, aku duduk terpekur
diberanda rumahku
Kunyalakan rokokku dan kuhisap perlahan.
Umurku tak lebih panjang dari rokok ini
Lampu jalan itu masih padam, setengah menghayal
kuhirup kopi hitamku
Langit masih mendung
Pagar rumahku yang terbuka menimbulkan derit kala
angin mengusapnya
Asap mengepul, aku menghayal dan rokok ini menjadi
puntung
Kuhisap kembali puntung rokokku lalu kulanjutkan
menghayal
Derit pagar rumahku menimbulkan nada-nada dan aku
bersenandung dalam lamunan
Uban pun menyapaku
Jemuran yang tadi sore tak diangkat melambai ditiup
angin
Meniupkan aroma tempat tidurku
Kerut dipelipisku mengingatkanku akan sarapan tadi
pagi
Kuhirup kembali kopiku, kubenamkan puntungku pada
asbak
Maka akupun menjadi tua
Februari 2013
No comments:
Post a Comment