Monday 9 June 2014

Masa Mudaku



Dimalam saat lampu jalan padam, aku duduk terpekur diberanda rumahku
 Kunyalakan rokokku dan kuhisap perlahan.
 Umurku tak lebih panjang dari rokok ini
 Lampu jalan itu masih padam, setengah menghayal kuhirup kopi hitamku
 Langit masih mendung

 Pagar rumahku yang terbuka menimbulkan derit kala angin mengusapnya
 Asap mengepul, aku menghayal dan rokok ini menjadi puntung
 Kuhisap kembali puntung rokokku lalu kulanjutkan menghayal
 Derit pagar rumahku menimbulkan nada-nada dan aku bersenandung dalam lamunan
 Uban pun menyapaku

 Jemuran yang tadi sore tak diangkat melambai ditiup angin
 Meniupkan aroma tempat tidurku
 Kerut dipelipisku mengingatkanku akan sarapan tadi pagi
 Kuhirup kembali kopiku, kubenamkan puntungku pada asbak
 Maka akupun menjadi tua

Februari 2013

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...