Seandainya tak kau jadikan aku mahasiswa
Aku akan jadi petani sukses dengan rumah sederhana berpagar bambu
Sawah tak akan terhitung
lelah kakimu menjelajahi
ternak-ternak tak akan lelah lahir
Seandainya tak kaujadikan aku mahasiswa
Kuberangkatkan anakku ke sekolahmu
dengan langkah penuh
Tak akan pernah kubantah guru-gurumu
Tak akan kuadukan kau ke pengadilan walau dia menghukum anakku dengan
apapun
Aku takut orang berdinas.
Seandainya tak kau jadikan aku mahasiswa
Pagi buta sebelum matahari terbangun,
Sembari bersiul aku berangkat menuju sawahku beserta petani lainnya
Dan sesaat sebelum matahari tertidur
Aku sudah berendam air panas Sipoholon sembari menikmati teh manis dan
telur rebus
Seandainya tak kaujadikan aku mahasiswa
Tak akan kupedulikan berita-berita dan surat kabarmu
Kuhabiskan malam di lapo-lapo dengan segelas tuak sembari bernyanyi menunggu
pagi
Langit masih di atas kawan mari kita berpesta,
Lisoy
Seandainya tak kau jadikan aku mahasiswa
Akan kudengarkan ceramah-ceramahmu
sambil mengangguk-angguk
sambil menunggu istriku menyiapkan makan malam
Seandainya tak kau jadikan aku mahasiswa
Tak akan kupenuhi otakku dengan ilmu-ilmu yang akan hilang sesaat setelah
kelulusan
Tak akan kupedulikan kebijakan-kebijakanmu yang nyatanya jauh dari
kebijakan
Tak akan kutakuti anakku memiliki guru-guru bodoh
Tak akan
Rawamangun, 17 Juni 2013
No comments:
Post a Comment