Saturday 29 March 2014

Catatan Pemain Kamis, 27 Maret 2014

Alhamdulillah

Itulah doa yang sering saya ucapkan untuk menyatakan rasa syukur. Bersyukur karena minggu ini saya sudah tiga kali membaca tuntas naskah dan sudah cukup hafal pada adegan Tabib, dan satu lagi, saya baru saja membuat pencarian tentang tabib yang nanti akan dimainkan di proses Alogo ini, semoga beberapa penawaran dapat di terima oleh Ka Deny, kalaupun tidak ada? C’est pas de problem (tak masalah), saya mengutip dari percakapan antara saya, teman-teman 2013 dan ka mussab ketika proses ‘Tokoh-tokoh’ yang membahas tentang peng-cut-an Proses Alogo, saya bertanya kepada ka deny “kenapa di cut ka? Jadi semuanya sia-sia dong? Buang-buang waktu?” lalu kira-kira dia berkata “Semuanya ngga ada yang sia-sia, tujuan kalian datengkan buat mencari ilmu” ya begitulah kira-kira, jadi saya juga tidak akan menyesal jika penawaran tidak ada yang diterima, toh saya juga mendapatkan banyak pengetahuan kan ;) lalu juga sedang proses membaca “Seni Drama untuk Remaja” karya Rendra, maafkan saya ka den baru membaca, hemm daripada tidak sama sekali kannn? hehe

Kamis, 27 Maret 2014

Sms ka Oji masuk masuk baru pukul 4.45 sore tentang latihan dimajukan jadi jam 4.30 karena ada orang dari Kemenkes akan datang melihat dramatisasi hari ini, saya sempat kaget, langsung saya balas smsnya saya baru keluar kelas, saya langsung bergegas menuju mesjid untuk sholat asar dang anti baju latihan.

Tiba diterbuk, lagi-lagi perasaan malu, menyesal, dan bersalah menghantui karena lagi-lagi datang telat. maaf semuanya -_- saya sudah berusaha untuk tidak datang terlambat.

Disana sudah ada bunda, ka dinda, ka deny dan satu orang perempuan dari kemenkes kelihatan sedang asik berbincang. Dan yang lainnya sedang olah tubuh. Karena keadaan cuaca yang sudah mulai rintik-rintik dramatisasi dimulai di depan BAAK. Setelah semuanya selesai untuk para pemain proses Alogo kembali ke Terbuk karena ternyata langit tidak jadi menangis.

Usai sholat maghrib kita tidak menggarap adegan. Sutradara mengumpulkan kita semua, ada yang ingin disampaikan olehnya. Ini bukan dramatisasi juga bukan penggarapan adegan, selesai Ka deny berbicara tentang kekecewaannya dia di minggu ini, yaitu lagi-lagi tentang kedisiplinan keterlambatan dan kehadiran, lalu property yang tidak ada kemajuan, begitu juga kostum, lalu tentang kerjasama dengan Kemenkes untuk yang pertama dan terakhir kalinya menurut dia, beberapa orang mulai menangis ketika mereka menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada sutradara.

Sedih? Yaa, ingin menangis? Yaa, merasa bersalah? Apalagi -_-

*Saat hujan
Berteriaklah di depan air terjun tinggi,
berdebam suaranya memekakkan telinga
agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak
Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi,
pucuk2nya lebih tinggi dari kepala
agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari
Termenunglah di tengah senyapnya pagi,
yang kicau burung pun hilang entah kemana
agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu
Dan, menangislah saat hujan, 
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
Perasaan adalah perasaan,
Tidak kita bagikan dia tetap perasaan
Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan
Tidak berkurang satu helai pun nilainya
Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya
Perasaan adalah perasaan,
Hidup bersamanya bukan kemalangan,
 
Hei, bukankah dia memberikan kesadaran
betapa indahnya dunia ini?
Hanya orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik
Hanya orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah
Maka nasehat lama itu benar sekali,
Menangislah saat hujan,
 
ketika air membasuh wajah
agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan
*Tere Lije

Beberapa kalimat yang saya tulis dinaskah
“Ada tempat dimana kita harus bercanda dan ada tempat dimana kita harus diam dan mendengarkan” – Ka Deny

“Di Bengkel lo ngga Cuma belajar jadi aktor tetapi juga belajar untuk menjadi dewasa” –Ka Nilam


-Talithashb-

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...