Selamat malam semua, hari yang cukup melelahkan untuk sebuah
hari, oiyaa hei kakak-kakak yang sedang berlatih ‘Tokoh-tokoh’ apakah kalian
sudah selesai latihan? Bagaimana latihan hari ini? Sepertinya ka ikhwal semakin
keren aja jadi tokoh 4 hihihihi.... pokoknya semangat terus yaa kakak-kakak.
Rasanya ingin lagi memainkan naskah itu hehe :D
Hari ini adalah hari yang terpenting, kenapa penting? Karenaaa
Torres ulangtahun yeeeeay!!! Happy birthday to you happy birthday to
you.. yee hahahahah okey maaf kembali ke catatan lagi yaw
Tepat pukul 16.50 saya sampai di depan pagar pendopo FIP, disana
sudah ada Bapak Ka Deny, ka mussab, ka nasrul, ka jony dan dua teman angkatan
saya yaitu radit atau yang biasa dipanggil jono dan despian yeay! dan tidak
lama kemudian teman-teman yang lain datang, yeay jadi tambah rame deyh, lalu
bapak langsung menyuruh anak-anak untuk memegang pedang, ketika aku ingin
mengambil pedang kepunyaanku yang dulu sempat aku bawa dari rumah, tongkat
hasil patahan sapu yang aku bungkus koran waktu itu kini menghilang, entah dia
berada dimana, tongkatku ku merindukanmu huuu... tapi ya sudahlah katanya
memang tongkat-tongkat tersebut pada menghilang, akhirnya dari tongkat-tongkat
yang ada, aku ambil yang paling bagus yeay! tongkatnya ringan sekali nyaman
untuk dibuat pedang, terimakasih ka mussab yang sudah membuatkan tongkat
senyaman itu dan aku akan menjaganya hingga latihan selesai huehehehe
Latihan dibuka tidak seperti biasanya, kalo biasanya kita ber
yel-yel terlebih dahulu tapi tadi kita langsung main pedang yehehehe ada koreo
baru lohhhh, koreo pedang kali ini kita disuruh mengayunkan pedang kebawah lalu
keatas sambil kaki kanan ikut mengayun ke atas dan hiyah! Badan memutar sambil
mengayunkan pedang ke arah kiri, yeeay! Percobaan pertamaku yang cukup keren
hahaha
Semakin hari koreo pedang ini semakin sulit dilakukan karena
koreo pedang yang masih mudah kemarin itu gerakan kita masih fals kata bapak
akhirnya sambil mencoba koreo baru kita juga sambil berlatih koreo pedang yang
sudah diajarkan sebelumnya. Tadi ketika saya melihat Sabrina Geavani memainkan
pedang saya tertawa terbahak-bahak karena ayunan pedangnya seperti penari yang
sedang memainkan pedang wkwkwkwk tapi saya juga belum lebih baik dari dia sih
tapi saya yakin kita pasti bisa yeay!
Setelah adzan magrib kita semua pindah ke tempat latihan
tokoh-tokoh yang dulu yaitu disamping fip disamping parkiran juga hehehe tapi
keliatannya tempat latihan ini terlalu sempit untuk melakukan sebuah adegan
dalam naskah Alogo ini, hafttt
Teman-teman yang sholat segera menuju mesjid, tapi ada juga yang
sholatnya di tempat latihan, kebetulan saya lagi tidak sholat, akhirnya
saya Anita,Egi,Jono dan despian mengobrol disitu ada ka ziya juga loh, ka ziya
yang sedari tadi berdebat dengan Egi memakai bahasa sunda yang sangat khas itu
membuat saya terbengong-bengong untuk mengartikannya tapi tetep aja saya ngga
ngerti wkwkwk
Waktu menunjukkan pukul 19.45 waktunya latihan dimulai kembali,
jengjengggg adegan ketika Jendral Alogo yang diperankan oleh ka mussab diberi
penghargaan oleh Raja Balga yang diperankan oleh Ka Sekh, diadegan tersebut
bapak menambahkan-menambahkan orang-orang seperti tiga orang sedang mengobrol,
dua dayang, dua pelayan minuman, satu pelayan medali dan satu pemutar babi
guling yeeee panggungnya rame hahahah, disitu saya mengajukan diri untuk
menjadi pelayan minuman bersama ilma, tapi adegannya agak failed karena kita
tidak hafal naskah huhuhuuu sekali lagi maaf bapak. Setelah adegan itu
dilanjutkan adegan satu ketika adegan raja dolok yang diperankan oleh ka stef
murka kepada utusan dari kerajaan Hariara yang diperankan oleh ka Oji, belum
selesai adegan tersebut waktu sudah menunjukkan mendekati pukul 8, maka bapak
memutuskan untuk menutup latihan.
Setelah ditutup ternyata hujan masih mengguyur UNJ, akhirnya
bapak mengajak kita mengobrol sebentar tentang bengsas yang dulu, lalu kisah
bapak ka deny menjadi anak BEM, dan tentang satpam yang diajak ngobrol bapak,
ternyata bukan dia yang mencabut listriknya wkwkwk sementara kakak-kakak senior
sedang berlatih tokoh-tokoh. Bapak bercerita banyak, dan banyak melontarkan
pertanyaan yang rasanya bikin nyesek dijawab, tapi bapak memperbolehkan kami
untuk tidak menjawab karena katanya tidak semua pertanyaan harus dijawab. Malam
ini bapak kembali membuat kami merenung.
Jadi bagaimana teman-teman, apakah kalian sudah menemukan
jawabannya?
-talithashb-
No comments:
Post a Comment