Saturday 29 March 2014

Catatan Pemain Rabu, 19 Maret 2014

Hai hai hai kembali lagi bersama saya talitha shabrina yang sudah tidak terlihat di jejaring sosial FB maupun dunia nyata di pendopo FIP selama 1 minggu hehehehe hahaha, sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada Bapak selaku sutradara karena absen menulis catatan harian Alogo dan kepada kakak-kakak juga teman-teman sekalian karena selama 1 minggu lamanya saya ngga ikut latihan. Saya sangat merasa menyesal karena tidak pernah hadir dalam latihan, rasanya kangen latihan bersama kalian, main pedang bareng kalian, ketawa bareng kalian, seru-seruan bareng kalian, tapi apa daya badan saya sudah tidak bisa melakukan apa-apa selepas latihan pada selasa malam waktu itu, dan kabar gembiraaaa sekarang alhamdulillah badan saya sudah bisa kembali beraktivitas, jadi inshaa Allah esok kamis saya sudah bisa ikut latihan lagi YEAY!! *tepuktanganloncatloncat*

Minggu lalu niat saya ingin menulis catatan harian pupus karena sakit yang datangnya kaya cinta(tiba-tiba), tapi latihan minggu kemarin itu sangat seru, saya dibagi menjadi prajurit pedang kerajaan Hariara melawan Ka Nori kerajaan Huta , kami sudah sangat kompak dalam melesatkan serangan-serangan pedang kami tetapi ternyata blocking dirubah yang ternyata Ka Dina lah yang menjadi lawan saya, setelah kami juga sudah cukup kompak eh ternyata blocking dirubah lagi ternyata Ka Dina menjadi satu kubu dengan saya.

Setelah sholat maghrib kami disuruh melanjutkan blocking, Bapak menyuruh Ka Kucing untuk memegang kami untuk adegan pertama tetapi kami, para prajurit malah mengecewakan Bapak karena ketika Ka Kucing menanyakan blocking adegan pertama kami tidak ada yang bisa menjawab, padahal Bapak  sudah memberikan konsep adegan pertama, sebenarnya saya tahu dan mempunyai bayangan tentang adegan itu tetapi karena ingatan saya yang pendek jadi saya tidak bisa menjelaskan secara detail adegan tersebut. Dan saya pikir waktu itu Ka Kucing bukan menanyakan blocking adegan pertama tetapi adegan selanjutnya, jadi intinya kita juga misskomunikasi hehe. tapi Maafkan kami bapak kami khilaf.

Akhirnya karena bapak bete, dia menyuruh kami para prajurit untuk melihat casting tokoh Alogo. Kandidatnya ada kak Stef, kak Sekh, kak Adi, kak Jawir dan kak Mussab. Saya rasa mereka semua keren dalam mendalami setiap dialog. Lalu Ka Deny selaku sutradara menyuruh kami memilih siapa saja yang terburuk untuk dieliminasi dengan meneriaki namanya (lagi-lagi ini kali pertama saya melihat cara yang unik). Daaan jengjengjenggg terpilihlah kak Adi dan kak Mussab yang menstudikan tokoh Alogo. Oiya ternyata ketika kami latihan pedang tadi, sudah dilakukan casting untuk tokoh Surung dan Kak Nilam dan kak Adi lah yang terpilih. Yeeeeay! Felicitations kakak-kakak.

Oiyaa oiya oiya banget, ternyata kamis kemarin waktu saya tidak hadir latihan, kabar buruk datang, yang pertama tentang dompetnya si Bapak Ka Deny yang hilang, sampai sekarang bagaimana nasibnya pak? sabar ya bapak, soalnya waktu saya cari di tas saya juga dompet bapak ngga ada :( huhu lalu yang ke dua tentang pemadaman oleh .... oleh...? oleh seseorang sepertinya, kasihan mereka, listrik yang seharusnya hidup untuk penerangan dan pembuatan teh manis kini sirna , saya ikut iba, kita tidak pernah merusak apapun disana, kaca? Aman, tembok? Aman, ayunan? Aman semua aman, semua bersih, kami disana hanya ingin menumpang berkarya, apa yang salah dengan kami? Omg dragon, akhirnya mereka pindah latihan ke Alun-alun UNJ katanya, biarpun begitu mereka masih tetap semangat untuk melanjutkan latihan

Itu lah keseruan-keseruan minggu lalu, jadi jangan lewatkan keseruan-keseruan pada minggu-minggu yang akan datang yeeey hahahahaha


Salam rindu

Talitha

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...