Wednesday 19 March 2014

Catatan Pemain

Hari ini hari rabu tanggal 19 maret 2014 yang seharusnya aku sudah sampai di catatan minggu ketiga seperti kakak dan teman-teman lainnya namun aku tertinggal masih harus mengayunkan tanganku di catatan kedua, mengapa masih catatan kedua? Karena.... Ah sudahlah tak perlu banyak alasan memang untuk menulis dan aku tak ingin beralibi karena keterlambatan dan kemalasan aku ini huhu.

Aku akan memulai dari hari senin kemarin aku tidak latihan dikarenakan si sakit datang menyerang, memang lemah sekali yaa badanku tapi kali ini jujur karena sudah beberapa hari saya begadang dan hari senin pagi saya muntah-muntah itu alasan real saya untuk tidak latihan hari senin lalu.

Lanjut lagi hari selasa kmrin saya datang kembali latihan bertempatan di pendopo FIP, yaa seperti biasa kita berolah tubuh dan kali itu dipimpin oleh bang setep yang sekarang tubuhnya sedikit kurus kami diajarkan menggunakan kekuatan kaki dan tangan bagai spiderman wuahahaha sampailah kita ke jam dimana adzan magrib berkumandang dan kita harus menghentikan semua aktivitas kita untuk bergegas solat. Selepas solat kami kembali latihan namun kali ini bukan bloking perang tapi melihat pesaingan pemain yang ingin bermain sebagai putri Tapian, kandidatnya Kak Dini, Kak Janah, Kak Ziya, Kak Mae, dan Kak Xena. Lalu ada surung yang dimainkan oleh Kak Nilam dan Alogo ang diperankan oleh Kak Adi. Oh iya di dalam pendopo juga ada bunda Helvy yang satu-satunya dosen yang mau melompati pagar, itu loh pagar pembatasan sialan itu. Bunda kewreeeeeeeeen! Huaaaa. Lalu terpilihlah putri Tapian dengan kandidat yang paling banyak tepuk tangan dan teriakan yaitu Kak Xena dan Kak Mae mereka adu akting dengan kak adi dan kak nilam yang lucu itu,akting mereka super kewreeen! Usailah latihan kita ketika sudah pukul 20:00

Kamis kita lanjut lagi ke latihan ketiga namun bagiku latihan hari kedua. Aku berhasil melompati pagar dengan baguuus seperti yang diajarkan bang step yang nahan pakai tangan lalu lompat, duuuuh aku seperti wanita superhero ketika melihat teman-temanku msh menggunakan alat bantu untuk melewati pagar itu wakakakakak aku sombong sekali:p
Kita masih ditempat yang sama yaitu pendopo FIP sebelum kita menyadari bahwa tempat latihan kita di sabotase. Huft kita sudah gerah banget ketika tau lampu dan listrik dipadamkan iyuuuuwh! Akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke tercil yang ramai orang dan banyak angin cepai cepoinya itu namun itu adalah tempat latihan yang paling bapak sutradara tidak suka karena banyak alasan beliau untuk kami tidak cocok latihan di tempat itu.
Dan seperti biasa bunda menemani latihan kami padahal bunda baru pulang dari Jogja, duh bangga deh sama Bunda kami yang rela membagi waktunya yang berharga hanya untuk melihat sejauh apa latihan kita. Eits sudah pasti tak lupa Bunda Helvy bawa oleh-oleh dari Jogja hehehe.
Setelah solat magrib kami kmbali latihan perang juga yang mendapatkan tokoh latihan berakting dan reading.
Aku kembali naik-naik ke tubuh despian yang kecil itu sedangkan badanku besar yaaa tapi namanya laki-laki harus kuat bagaimanapun berat yang menghadangnya hahahahaha

Oh iya tak lupa juga aku ceritakan tentang kejadian berdarah, Iya ka chelsea(hamidah) bagian wajahnya tertibas pedang huhuhu dan bikin wajah cantiknya itu berdarah dan terluka.
Yaa memang proses ini harus benar2 dan sampai berdarah-darah juga kalau perlu. Minggu pertama saja aku sudah berdarah sama kaka joni(masih inget kan) lantas minggu ketiga siapakah yang akan berdaraaaah? Hahahahaha(ketawajahat):p

Sebelum jam 8 kami berkumpul dulu untuk membicarakan masalah pementasan beserta segala 'nananininunu'nya. Setelah selesai kami dipersilakan pulang NAMUN ada kejadian mengharukan lagi bahwa dompet sang sutradara hilang! Memang proses ini juga butuh pengorbanan.

Saya sudahi tulisan saya kali ini. Wasalamualaikum

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...