Wednesday 19 March 2014

Catatan Pemain

Kamis 6 maret 2014

Assalamualaikum
Mau mengucapkan selamat pagi tapi ini masih terlalu dini untuk mengucapkan kata itu.
Sekarang pukul setengah 3 lebih tepatnya saya tidak tahu karena jam hape saya tidak bisa dilihat karena lagi sibuk dengan tulisan ini.
Berhubung laptop keparat saya sudah lenyap jadi saya menulis ini via telpon genggam saya yang super duper canggih. Jujur saya gaptek karena sudah lama tidak bermain facebook, saya mencari-cari kalau membuat catatan dimana yaa hehe, sudahlah bagian yang itu kita lupakan saya, tidak bagus ngomongin aib orang apalagi aib saya.
 
Pagi ini badan saya masih terasa lunggai dengan beberapa luka dan memar di tubuh, yaa ini disebabkan karena kakak kelas saya yang bukan senior bernama Joni yang telah melukai saya beberapa kali pada saat latihan hari selasa tanggal 4 kemarin saat kita lagi menggarap gerakan atau bloking perang antara kerajaan Huta dan Hariara. Latihan pada hari selasa benar-benar latihan fisik,seru sekali. Semangat mulai membara terlebih ada Bunda helvy yang 2 hari berturut-turut datang melihat proses kita. Latihan hari itu diajarkan cara menaiki ke tubuh orang mirip dengan latihan penyorak basket apalah itu namanya yang naik-naik ke tubuh orang dengan seimbang saya lupa.Selepas adzan magrib tempat latihan kita pindah dari belakang FIP ke tercil dan di sana kita mencoba belajar untuk bagaimana menjatuhkan orang tidak melihat dari porsi badan yang besar menjatuhkan si kecil namun semuanya harus bisa menjatuhkan orang-orang yang sedang latihan bengsas kecuali bunda helvy.
Saya sudahi cerita saya tentang latihan pada hari selasa, sekarang mulai cerita tentang latihan hari rabu.
Yaa saya keluar kelas sekitar pukul 17:00 kurang sedikit dan saya bergegas ke meni untuk ganti celana dan solat ashar dulu. Sehabis solat saya ketemu dengan kak mae dan kak nori kita jalan bareng ke tempat latihan di tengah perjalanan kak mae lupa kalau laptopnya masih di meni, kakak saya yang cantik ini memang rada-rada gimana gtu yaaa.....
 
Setelah sampai ditempat latihan dari kejauhan saya tidak melihat siapa pun yang berada disana, saya dan kak nori berniat untuk kembali ke tercil namun kak mae melihat banyak segerombolan orang di dalam pendopo FIP. Yaaap benar itu tempat latihan bengsas yang saya harus memanjat pagarnya dahulu untuk sampai tempat latihan. Kita latihan masih dengan bloking perang, namun kali ini latihan lumayan tidak menggunakan fisik yang terlalu berat tidak sama dengan lusa, kali ini hanya belajar berjalan ala-ala perang gitu. Dan kak ipung sendiri sibuk belajar memecut juga kak mussab ang sedang berlatih berpedang dengan bapak Sumihar. Alhamdulilah deh tidak begitu menguras tenaga soalnya saya juga belum makan dari pagi hanya minum segelas susu milo yang tadi pagi saya seduh di kostannya kak nilam, saya tidak kuat kalo untuk salto atau kuda-kuda dan apalah seperti lusa kemarin. Dan selepas maghrib kita berkumpul kembali duduk membentuk lingkaran untuk reading bersama. Oh iya saya lupa ada kaka kelas yang terlambat juga, ada yang baru selesai kerja dan ada juga yang baru selesai pacaran sehingga mereka datang selepas magrib. Kita mulai reading dan seperti biasa saya mengakui kalau saya sebagai pengacau yang selalu gak bisa nahan ketawa kalau ada orang2 banyak yang fokus mendengarkan suara saya. Maaf yaa kakak-kakak dan teman hahahahaha entahlah hidup saya memang terlalu bahagia. Kita reading tidak sampai akhir naskah, bapak deni mengcut dan mulai membicarakan tokoh-tokohnya di mulai dari surung namun tidak semua tokoh yang kita babat karena waktu latihan kita telah usai,waktu menandakan pukul 20:01 dan kami pulang dengan selamat. Sudaaaah ini akhir ceritaku.
Wasalamualaikum

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...