Thursday 27 March 2014

Sabtu, 22 Maret 2014

 Hari yang cerah untuk latihan

Satu pertanyaan yang harusnya tidak perlu saya tayakan apalagi dijawab.

“Ada apa dengan kalian?”

Disiplin yang selama ini dibangun tiba-tiba musnah hampir tanpa bekas

Menurut perjanjian harusnya latihan dimulai jam 09.00 namun pada jam tersebut masih banyak aktor yang belum hadir. Keterlambatan memang tidak terlalu lama, hanya telat beberapa menit dan pada 09.30 barulah semua aktor komplit. Ada apa ini? Mungkin bebrapa dari kalian akan mengatakan bahwa Cuma telat beberapa menit, toh orang yang terlambat paling lama hanya sekitar 30 menit.



Bagi saya, pemakluman akan kesalahan adalah hal yang harus sangat dihindari. Hari ini telat beberapa menit dan kesokan hari menit akan berubah menjadi jam dan seterusnya hingga latihan hanya menjadi latihan-latihan menunggu. Ada banyak kendala dalam proses. Namun tidak menjadi alasan proses berjalan dengan tidak efektif.

Perlu saya ingatkan bahwa saya (Sumihar Deny) adalah sutradara dalam proses ini bukan tuhan pada proses ini. Beberapa pegiat teater sering menyatakan bahwa sutradara adalah tuhan dalam sebuah proses (arogansi yang amat sangat). Saya perlu menegaskan hal ini karena saya melihat adanya kecenderungan kru dan aktor bergantung pada saya selaku sutradara. Sampai saat ini kru panggung, baik itu artistik, lampu, kostum, make up dll belum pernah mengajak untuk diskusi mengenai pemanggungan serta catatan dari merek sebagai tim produksi belum ada ama sekali. Catatan yang muncul di home facebook saya hanyalah catatan keaktoran. Ayolah, saya mengharapkan ide-ide yang luar biasa dari kalian.



Beberapa aktor sudah mulai kehilangan “rasa bersalah” atas kesalahan yang diperbuat. Aktor yang terlambat datang latihan sudah mulai kehilangan “rasa bersalah” sebagai bukti tanggung jawab terhadap proses. Datang, latihan, pulang. Kita bukan robot yang melakukan segala sesuatu karena adanya perintah atau sistem yang harus dituruti. Untuk saat ini kita adalah pelaku seni yang harusnya penuh dengan hal-hal yang berbau kreativitas dan hal-hal lain yang timbul dari niat sendiri.



Belakangan, saya melihat sekumpulan orang yang datang dan berkumpul di tempat latihan dan melakukan apa yang saya sampaikan. Tidak ada jiwanya. Saya ingatkan kembali “Jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak kamu ketahui tujuannya” namun bila kamu harus melakukannya maka “Carilah tujuan yang sebenarnya dari aktivitas tersebut”

Semoga kita masih aktor dan mata-mata penonton selalu menanti

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...