Thursday 27 March 2014

Selasa, 18 Maret 2014

Kabar baik dan kabar buruk. Kabar baik revisi naskah sudah selsai tapi belum diketik. Kabar buruknya masih dikoyak-koyak sarimi.

Belakangan ini banyak hal lucu, tradisi lompat pagar terpaksa kita hilangkan. Kata beberapa orang karena listrik di pendopo FIP telah dicopot, tapi kalau menurut saya itu semua gara-gara Bu Helvy mengikuti tradisi lompat pagar hingga satpam asik UNJ inisiaid mencabut listrik pendopo FIP sampai ke akar-akarnya. Niatnya baik hanya saja caranya jahat



Saya akan ceritakan mengenai progres latihan. Koreo pembuka belum bisa digarap sama sekali  karena menurut konsep saya, adegan pembuka ialah penggambaran pedesaan yang teduh dengan beberapa anak kecil yang bernyanyi sambil belari-lari riang. Suasana yang nyaman tapi semua berubah ketika kerajaan Negara Hariara menyerang dengan panah dan pedang. Adegannya pasti keren. Masalahnya adegan tersebut mau saya tampilkan dalam bentuk nyanyian dan koreo-koreo yang mengau kepada film-film kartun seperti disney dan semacamnya. Lirik lagu sudah dibuatkan oleh Ujang the Djimbe tapi malah saya hilangkan. Maafkan saya Ujang the Djimbe.



Hampir semua peran sudah mendapat aktor.

Raja Dolok oleh Stephanie Hamonangan

Penasehat oleh Super Dina

Utusan oleh Ozy yang ternyata namanya Fauzi

Jenderal oleh Fha Kucing

Alogo oleh Ahmad Mulyadi Beta

Bagas oleh Mushahaahahhahahap

Tapian oleh   Dini hari menjadi saksi dan Ziaah teletubbis (masih dalam pilihan)

Surung oleh Nilam seadanya.

Raja Balga oleh Mr. Sekhudin punana Tena

Ya itulah yang sudah terpilih, beberapa tokoh memang masih belum ditetapkan pemerannya. Namun walaupun nama-nama sudah tertera bukan berarti sudah pasti mereka yang memerankan apabila di kemudian hari terdapat para aktor yang kurag disiplin dari segi waktu dan progres maka dia akan digantikan oleh aktor yang lebih disiplin tentunya dan hal ini sudah disepakati bersama.



Latihan kemarin sangat lucu, anak-anak Bengsas terombang-ambing namun tidak putus asa mencari tempat yang mumpuni untuk latihan. Pendopo FIP, teater kecil yang sudah baru, BAAK dan samping FIP. Kita terombang ambing dan hampir goyah beberapa semangat luntur dan menyaru hujan.

Lama-lama kepastian tempat latihan seperti hubungan tanpa status yang sangat melelahkan. Latihan tetaplah harus dijalankan. Latihan diadakan disamping FIP dekat parkiran terlambat 30 menit. Waktu yang sangat berharga mengingat waktu latihan yang sangat sebentar.



Oh iya, latihan hari senin kemarin banyak yang tidak datang, katanya sih sakit Cuma siapa yang menyakiti mereka yang sakit? Tentunya penyakit. Berbicara masalah sakit dan menyakiti jadi teringat dengan ibu Bengsas yang masih terbaring sakit. Ingin menjenguk tapi tidak tahu dirawatnya di RS mana, semoga cepat sembuh Bu Helvy.

Selain jumlah pemain, juga terdapat kendala di bagian properti dan konsumsi. Saya akan mengingatkan kembali quotes yang perah saya kutip dari Tsun Tzu dia berkata seperti ini “Kau boleh memiliki lima ribu rintangan namun tidak satupun dari rintangan tersebut dapat dijadikan sebagai alasan kegagalan” Tsun Tzu memang keren sayang dia sudah meninggal kalau dia belum meninggal tentunya dia masih hidup.

Kemarin memang hujan (halangan) tapi tidak layak dijadikan alasan untuk datang terlambat pada latihan.

“Apa liat-liat kami aktor bukan televisi”

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...