Saturday 12 April 2014

Latihan Minggu Keenam

Minggu keenam berarti tanggal 7, 8 dan 10 April 2014. Senin lalu Rawamangun diguyur hujan yang cukup lebat, walau hanya sebentar, yang membuat saya tidak bisa datang tepat waktu. Padahal saya penyimpan pedang, yang mengharuskan saya untuk datang tepat waktu agar teman-teman yang lain bisa langsung latihan menggunakan pedang. Ditambah tak kunjung ada seorang teman yang mau menjemput saya. Well itu tidak bisa dijadikan alasan, ya saya tau. Harusnya saya datang ke TKP secara mandiri saja waktu itu. Saya sangat menyesal.

Pada akhirnya si pendekar motor matic, Diah Ayu Wardani atau si kodok, akhirnya datang untuk menjemput saya. Princess Mia tidak bisa hadir karena rumahnya terkena badai. Semoga Princess Mia baik-baik saja. Yasudahlah.

Sampai TKP terbuk dalam keadaan becyek, dan mendapati kakak-kakak sedang bloking adegan raja Dolok. Semuanya saya rasa berjalan agak lamban. Pemain banyak yang tidak fokus. Entah mengapa. Mungkin faktor cuaca, terkadang jika cuaca mendung, suasana hati juga ikut mendung. Yasudahlah.

Ketika adzan magrib berkumandang, kami pun beristirahat. 

Setelah adzan, bapak memanggil para prajurit untuk memberikan konsep koreo yang baru. Baru beberapa menit berkumpul, tiba-tiba saja gerimis datang. Kami pindah tempat latihan ke teras BAAK. Tempatnya sempit dan ada beberapa orang yang sedang bercengkrama di sana. Tidak nyaman, memang. Tapi apa daya, di antara kami tidak ada pawang hujan. Hikz.

Setelah beberapa menit kami latihan di teras BAAK, kami pindah lokasi lagi jadi ke samping FIP. Tempat yang, jujur saja, tidak saya sukai. Namun saya harus belajar untuk menyukai hal yang tidak disukai. Istilahnya keluar dari zona nyaman. Saya tidak tahu apa hubungannya, pokoknya begitulah. Untuk adegan yang ini cukup membuat saya lelah dan kehabisan nafas. Tapi tak apa, saya menyukai adegan yang baru ini. Walau tetap harus memiliki kelenturan tubuh.

Selasa tidak diadakan latihan karena bapak Deny mau bertemu sama bapak Edi, ingin membicarakan mengenai seluk beluk proses pementasan Alogo.

Hari kamis, latihan diawali dengan olah tubuh yang dipimpin oleh kak Sekh. Alhamdulillah hari itu tubuh saya banyak gerak :") Olah tubuh saat itu sangat berguna untuk gerakan prajurit nanti. Setelah magrib kami running adegan dari adegan pembuka sampai adegan perang antara kerajaan Huta dan Hariara. Adegan perang hancur lebur karena lupa koreo. Akhirnya kami berlatih untuk memaksimalkan adegan perang. Belum sampai selesai, kami menyudahi latihan karena waktu sudah menunjukkan jam 8 malam.

Selalu semangat berproses, dan semoga selalu dipermudah. Aamiin :)
Balong.

No comments:

Anugerah

Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...