- Apa yang membuat manusia menjadi mahluk yang paling sempurna
+ Tentu saja karena manusia memiliki akal?
- Lah, bukankah hewan juga memiliki akal?
+
Tentu saja tidak, hewan hanya memiliki insting dan tak mampu membedakan
mana yang benar dan mana yang salah, tak mampu membedakan yang baik dan
yang jahat
- Lantas apa karena alasan itu sehingga manusia
berkuasa atas segala hewan dan tumbuhan dan tidak akan mungkin
sebaliknya?
+ Tentu saja bukan, manusia berkuasa atas mahluk
lain bukan karena dia mengerti mana yang baik dan mana yang
jahat,tetapi karena memang itulah kodratnya sebagai manusia
- Kalau memang manusia berkuasa atas mahluk lain, lantas siapa yang berkuasa atas dirinya? Apakah dirinya sendiri?
Tentu
saja bukan, manusia tidak berkuasa atas dirinya sendiri. Masing-masing
manusia memiliki tuhannya masing-masing yang akan berkuasa terhadap
dirinya. Tentu saja tuhan yang menurutnya yang paling benar
- Lantas, bagaimana jika manusia ingin hanya tuhannyalah yang benar?
+
Tentu saja hal ini akan mengubah kodratnya dari mahluk yang
paling sederhana menjadi mahluk biasa, sama seperti hewan dan tumbuhan
- Kenapa bisa seperti itu?
+
Tentu saja itu merupakan kodrat. Sama seperti anjing yang mengagungkan
tuannya. Yang menyalak bila ada anjing lain atau orang lain yang
melintasi teritori tuannya seolah-olah memaksa mahluk lain untuk takut
pada tuannya.
Padahal, salakan, gonggongan bahkan gigitannya sekalipun tidak menambah apapun pada wibawa dan pamor tuannya
Malah, hanya akan membuat mahluk lain menjadi kesal, benci atau marah pada tuannya karena dianggap tak mampu mendidik anjingnya
- Apakah itu berarti kau menyalahkan manusia yang ingin tuhannya benar?
+
Tentu saja dia benar. Dia benar sekaligus salah. Benar karena dia
menghormati apa yang dia anggap benar. Salah karena di memaksa mahluk
lain untuk menyatakan benar terhadap sesuatu yang manusia tadi anggap
benar
- Lantas kenapa kau terlihat begitu menggurui? Dan
berani menentukan mana yang benar dan mana yang salah? Bukankah itu
sebuah kesalahan untukmu? Memangnya kau siapa ?
+ Hahahaha. Tentu saja aku adalah tuhan. Dan tentu saja tuhan tidak boleh salah. Itu sudah menjadi sebuah kodrat
- Hahahaaha, kau adalah tuhan? Sungguh menggelikan
+
Hahahaha tentu saja kau boleh tertawa. Tenang saja, kau tidak
perlu menyembahku, toh kau bukanlah hambaku. Aku sudah memiliki hambaku
sendiri, yaitu diriku sendiri dan aku adalah Tuhan untuk diriku sendiri.
- Kenapa bisa begitu kau bercanda?
+
Hahahaha tentu saja aku tidak bercanda. Ini semua kulakukan agar
aku menganggap diriku benar. Dan tentu saja tidak akan ada manusia lain
yang akan mempermasalahkan ketuhananku. Tidak akan ada hamba-hamba yang
harus berperang atas namaku, memperebutkan siapa yang benar dan siapa
yang salah. Mengklasifikasikan mayoritas dan minoritas menurut tuhannya
masing-masing.
Karna ketahuilah, bahwa sesungguhnya jumlah hamba
bahkan mulai dari hitungan jari hingga berlipat-lipat dari jumlah pasir
di pantai tidak akan mampu mempengaruhi kebesaran, kemuliaan atau
keagungan para tuhan
Karna pada dasarnya, keagungan adalah kodrat
pada tuhan. Dan manusia tidak memiliki apapun yang mampu untuk
mengurangi atau menambah seujung kukupun dari keagungan para tuhan.
Jadi bagaimana? Maukah kau menjadi tuhan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Anugerah
Dari pinggiran trotoar yang kehilangan hangatnya matahari, seorang anak menangis setengah mengigil. Beberapa keping uang receh digenggaman...
-
Of Mice and Men Diterjemahkan dan diadaptasi dari novel “Of Mice and Men karya John Steinbeck oleh Sumihar Deny untuk Keperluan...
-
A. PILIHLAH JAWABAN A, B, C, D, ATAU E YANG PALING TEPAT! 1. Teks yang menjelaskan langkah-langkah meyelesaikan sesuatu d...
No comments:
Post a Comment